RSS

Jumat, 22 Agustus 2008

"Pelajaran dari pohon"


Cobalah perhatikan pohon-pohon yang ada disekeliling kita, renungkan sejenak dan pandanglah mereka dengan arti, lihatlah mereka berdiri dimana, perhatikan raut batangnya yang kokoh serta daun-daunnya yang menghijau, mereka berdiri disana sudah bertahun-tahun dan tidak pernah beranjak dari tempat yang telah ditetapkan baginya untuk berdiri seumur hidupnya.

Mereka tidak pernah merasa risau dan juga tidak bersedih hati menerima apapun yang dilakukan makhluk lain terhadapnya, mereka tidak pernah bersedih hati atas daun-daun mereka yang berguguran, mereka juga tidak pernah bersedih hati dengan buah-buah mereka yang dipetik bahkan mereka selalu memberi dan tidak pernah merasa kecewa, mereka tidak pernah bersedih atas cabang-cabang mereka yang ditebang bahkan mereka tidak bosan-bosannya menumbuhkan cabang baru yang lebih rindang untuk berlindung bagi makhluk lain.
Ya Allah Karuniakanlah untukku ketegaran dan kesabaran yang mampu untuk tetap menegakkan langkahku di dalam menjalani setiap ketentuan dan jalan hidup yang telah Engkau pilihkan untukku sehingga selalu tetap dalam keridhoan-Mu….

"Jawaban Sang Waktu"


Waktu pada akhirnya nanti akan menjawab semua pertanyaan tentang kehidupan, ia perlahan dengan pasti akan menyibak misteri kehidupan, ia akan membawa kita menuju kepada apa yang selama ini kita menduga-duganya yaitu masa depan, walaupun berjalan lambat tapi ia sangat kokoh dan tak terbendung yang kemudian memastikan semua yang ada menampakan perubahan dalam setiap sisinya,
ia berjalan bersama hembusan nafas kita dan dengan cermat menghitung berapa kali lagi sisa hembusan nafas kita, benarlah Allah bersumpah demi waktu karena ia merupakan nilai yang sangat mahal apakah kita beruntung atau merugi tergantung sikap kita bagaimana menjalani ikatan waktu kita didunia, karena simpul waktu yang mengikat kita hanya akan lepas setelah kita menemui ajal kita kemudian kita akan menjalani hari-hari kita di negeri akhirat.
Tidak usah khawatir menjalani masa kita karena ia hanya sekejap seperti mimpi, baru tadi pagi kita membuka mata melihat dunia malam ini kita sudah hendak menutup mata dan kembali keperaduan dan begitulah setiap putaran waktu kita mengulangi rutinitas kita sampai akhir masa kita menutup mata di dunia untuk selama-lamanya. Tidak usah kecewa dengan perginya hari ini dengan setumpuk masalahnya, berusaha saja karena kita hanya diperintahkan untuk itu dan bukan penentu dari hasilnya. Lalu ucapkan cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung karena Ia sebaik-baik pemberi pertolongan dan perlindungan….

"Pukulan Kehidupan"


Suatu saat dalam hidup kita akan mendapatkan pukulan yang telak lagi menyesakkan dada, sebuah badai kehidupan yang memporakporandakan seluruh motivasi kita, membuat kita tertunduk lesu kemudian tersungkur tak berdaya dan benar-benar jatuh kedasar, rasa kecewa yang menyakitkan, kesedihan dan kemarahan yang membuat mata kita tergugu di banjiri air mata. Kemudian kita akan menatap kosong dihadapan, atau melemparkan pandangan kearah senja yang memerah, atau mungkin menerawang kearah gelapnya langit malam sambil diikuti helaan nafas panjang pertanda beban kehidupan yang melelahkan, rasa letih karena seretan sang waktu dan kepayahan karena paksaan dunia.
Begitulah kehidupan dunia adanya seperti ketiadaan, merupakan sendagurau, sandiwara dan lelucon, sehingga saat kita merenung kita akan tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala.
Kewajiban kita adalah kita hadapi dan jalani terjalnya dunia, jalani saja…Allah punya rencana yang kokoh. Tidak usah bingung membuat jalan, Allah sudah menyiapkan jalan untuk setiap masing-masing dari kita. Kita tidak akan lebih cepat mencapai sesuatu atau kita tidak akan mendapatkan sesuatu dengan kita bersegera atau sesuatu tersebut memang bukan bagian untuk kita dan kita tidak akan lebih lambat mendapatkan sesuatu jika sesuatu itu memang diperuntukkan bagi kita.
Aku minta dikasihani kepada Yang Maha Pengasih dan aku berlindung kepada Yang Maha Kuat yaitu Allah Tuhanku dan Tuhan seluruh makhluk serta pemilik kehidupan.

Sabtu, 02 Agustus 2008

"Kelemahan memahami kebenaran"


Terkadang pikiran kita terlalu bebal untuk merenungkan kebenaran, terkadang hati kita terlalu lalai untuk memahami kebenaran. Pikiran kita hanya terbatasi oleh hal yang sempit sehingga kita sulit untuk merenungkan cahaya kebenaran yang megah terpancar disegenap penjuru alam raya, hati kita sangat lemah dalam menemukan serta memahami hakekat kebenaran bahkan untuk sebuah kebenaran yang sederhana saja tekadang kita ragu bahkan terkecoh oleh kecerobohan diri kita ini dikarenakan cahaya hati kita yang meredup karena terus menerus tertutupi oleh kotoran sehingga hati kita sakit. Bagaimana kita akan merasakan nikmatnya kebenaran kalau hati kita penuh dengan penyakit, sama seperti ketika sakit fisik kita maka makanan selezat apapun yang kita makan akan terasa tidak enak dan pahit. Hal yang sulit dalam kehidupan adalah memperperoleh dan mempertahankan keimanan kita sehingga kita berada pada lajur yang benar untuk memperoleh kebahagiaan karena begitu banyak tipuan yang memperkeruh dan mengaburkan yang kemudian melalaikan serta mengecoh diri kita dari kebenaran. Sebenarnya ketika kita mampu menanggalkan semua keserakahan kita kemudian kita bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang ada pada dirikita maka kita akan menemukan bahwa bukan kehidupan yang menyengsarakan kita tetapi dirikitalah yang menganiyaya diri kita sendiri. Jika kita mau berpikir sejenak sebenarnya apa yang ada pada diri kita masih lebih baik dari orang lain, maka pikirkanlah tentang nikmat yang Allah berikan kemudian bersyukurlah. Sesungguhnya kebahagiaan itu terletak dalam hati kita, kekayaan itu terletak dalam hati kita maka kita tidak akan pernah mendapatkannya jika kita mencarinya lewat harta benda, kedudukan atau popularitas, karena ia ada didekat kita tetapi kita mencarinya jauh sehingga kita tersesat. Itulah orang-orang yang sesat jalan sejauh-jauhnya.
Sesungguhnya hakekat keberhasilan kita di kehidupan ini adalah ketika kita mampu mengimani Allah dan hakekat kegagalan dalam kehidupan kita adalah ketika kita gagal dalam mengimani Allah. Ya Allah Ya Tuhan kami tunjukanlah bahwa yang benar itu benar dan berilah kemampuan kepada kami untuk melaksanakannya serta tunjukanlah kepada kami bahwa yang salah itu salah dan berilah kemampuan kepada kami untuk meninggalkannya, amiiin..