RSS

Senin, 14 April 2008

"Komentar Cacing"

…….., lalu Jibril datang kepada cacing lalu bertanya kepada cacing tersebut, “Hai cacing bagaimana keadaanmu hari ini?” cacing menjawab,” Alhamdulillah Allah menciptakanku menjadi cacing tanah daripada aku diciptakan menjadi manusia, jika mereka tidak beriman dengan sempuna maka akan mendapatkan azab yang pedih.”
Bagaimana manusia? Bahkan cacing saja enggan menjadi dirimu jika engkau tidak beriman. Karena betapa kita tidak tau berterimakasih kepada Allah.
Cobalah kita renungkan sejenak. Allah yang menciptakan diri kita, mencukupkan semua kebutuhan kita, menghamparkan bumi beserta isinya untuk kita lantas kita menyembah selain Allah, dimana letak kecerdasan kita?. Itu semua karena kita diberi potensi untuk memahami kebenaran tetapi semuanya tidak kita fungsikan, kita diberi pendengaran tetapi tidak kita gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah, kita diberi penglihatan tetapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah, kita diberi hati tetapi tidak kita gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, sebab kita tidak memakai semua nikmat yang Allah titipkan kepada kita sesuai dengan yang Allah kehendaki yang sebenarnya tidak lain hanyalah kita tidak adil kepada diri kita kemudian kita menganiaya diri sendiri, akibatnya kita tidak akan menemukan jalan menuju kebahagiaan karena kita menjauhi jalan tersebut, lalu bagaimana ia akan sampai ditujuan jika ia tidak mengetaui tujuan yang sedang ia tuju? Maka yang terjadi adalah sepanjang hidupnya ia akan kebingungan, gundahgulana, senantiasa bersedih hati bagaikan ia melewati suatu jalan yang bercabang-cabang, banyak rintangan, dalam kondisi gelapgulita kemudian ia melangkah tanpa tujuan yang jelas yang akhirnya ia tersesat juga terjerumus atau tersandung hingga jatuh berulang-ulang hingga dirinya penuh dengan luka lalu bagaimana ia akan bahagia?
Tetapi bagi orang yang beriman maka ia akan menjadi manusia yang cerdas. Ia tau bahwa telah ada tujuan yang jelas yaitu Allah Robbul’alamin, pedoman yang jelas yaitu Al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya serta penunjuk jalan yang jelas yaitu Baginda Rosullah SAW sehingga ia akan melewati jalan yang lurus, penuh dengan petunjuk dan cahaya, juga ditambah ia diberikan pembimbing yang terpercaya lalu bagaimana ia akan tersesat?.