RSS

Senin, 31 Agustus 2009

"Selamat Jalan Sahabatku"

Rahman Saleh …., dialah sahabatku yang telah meninggalkanku untuk selamanya. Hari itu 16/07/09 jam 13.20 dia telah pergi untuk menghadap Penciptanya. Aku baru mengetahuinya setelah malam ke-3 kepergiannya karena memang nomor hp yang rahman ketahui hanyalah no flexy-ku sedangkan hp itu jg sudah hampir rusak jadi jarang diaktifkan. Saat itu aku hendak menghadiri pengajian remaja setiap malam sabtu, seorang teman juga sudah datang untuk mengajak pergi bareng. Tetapi kenapa tiba-tiba aku mengambil hp flexy yang tergeletak begitu saja dan kemudian ketekan on switch, tak lama setelah itu sambil ngobrol dengan teman terdengar bunyi sms hp-ku, masih seperti yang dulu ‘nokia tone’.beberapa kali mungkin sms yang menumpuk. Sms dari 147, anda telah dihubungi nomer sekian2 Kubuka, “ah si-rahman…, mungkin ia ingin menanyakan atau mungkin memprotes karena aku tidak datang untuk memenuhi undangannya dalam acara pernikahan adik perempuannya..”gumamku dalam hati. Tetapi terakhir ada nomer baru yang aku belum kenal 0813*** kubuka…, (01#02)Alex ini anik istriny rahman saleh q mhon mint m?f tas smua ksalahan rahman yg disengaja or yg tdk.Krn skg rahman da meningal dunia hr kamis tgl 16-07-09 j. kemudian diikuti sms ke-2.., (02#02)m 1:20 siang krn kcelak?n motor wkt mo brangkt krj.Doain smg q kuat/tabah/sabar n tuk klarga yg dtingalkn.Anik

Sejenak pikiranku hampa seusai membaca sms itu..kakiku lemas lalu kududuk di tempat tidur sambil sedikit berteriak., “ ma’..rahman …ma’…, ma’…rahman ma’…” ibuku pun datang dan menanyakan kenapa dengan rahman, ada apa?? Setelah ku beritau isi sms itu dengan ekspresi tidak percaya ibuku pun mulai menangis karena ibu memang mengenal rahman dekat bahkan ibu baru saja bertemu dengannya sewaktu rahman mengantarkan undangan pernikahan adiknya hari minggu sebelum kamis kelabu itu. Aku seperti sedang bermimpi karena sahabatku ini beberapa waktu yang lalu sempat bersilaturahmi kerumahku setelah sekian lama tak bersua semenjak kita bertemu saat pernikahannya. Ia terlihat bahagia bersama istrinya dan sudah mempunyai seorang bocah laki-laki kecil dalam gendong istrinya. Pertemuan terakhirku saat itu ia terlihat begitu bersemangat menceritakan tempat kerjanya dari mulai perjuangannya meninggalkan istrinya saat melahirkan anak pertamanya karena sedang bertugas ditempat kerjanya (gerimis mengenangnya..)hingga ia berhasil di angkat menjadi karyawan tetap sampai peraturan2 serta kondisi rekan2 kerjanya sambil sesekali bercanda dan meledekku dan menanyakan kapan aku mempunyai istri seperti dirinya di ikuti tawa khasnya.., ya aku masih ingat tawa itu.. Ia terlihat sehat, badannya bersih dan lebih berisi. Jujur ia terlihat jauh lebih tampan terakhir kali aku melihatnya.

Ia sempat memberikan motivasi kepada ku, kepada ibuku dan kepada adikku yang baru lulus untuk tekun mencari pekerjaan dan bersabar. Sayang sekali..hatiku penuh penyesalan karena tidak sempat bertemu dengannya saat ia datang untuk mengantarkan undangan karena saat itu aku sedang ke cibodas bersama rekan2 pengajian. Juga penyesalan yang sangat karena aku tidak datang memenuhi undangan terakhirnya kepernikahan adiknya karena ternyata setelah pernikahan itu ia bersegera menghadap untuk memenuhi undangan Penciptanya.

Rahman saleh dialah sahabatku…, ia adalah teman sekelasku sewaktu masih bersekolah di stm 80. astagfirullah…sampai saat ini bayangan wajahnya masih ada di cermin hatiku dan lintasan pikiranku. Dahulu sering aku tidur menginap di rumahnya, makan dirumahnya, bercerita dan berbagi bersamanya. Ia selalu memberikan nasehat kepadaku, dan masih ku ingat cara dia tertawa dan bercanda serta meledekku. “Ah…rahman..rahman…tega sekali lu ninggalin gua man..”. hatiku sampai saat ini seakan tidak percaya, lebih perih lagi saat melihat muka pucat istrinya dan hujan dalam hatiku saat melihat senyum dan tawa anaknya yang belum mengetahui bahwa sekecil itu ia sudah tak mempunyai ayah, bahkan aku masih seperti bermimpi ketika di samping pusarannya yang masih berupa gundukan tanah yang masih baru, “Beneran di dalem sini elu man…, Ya Allah begitu cepat sekali??!!” mulutku sedikit bergumam.

Ya Allah Yang Maha Pengasih Dan Penyayang, kasihanilah dan sayangi sahabatku rahman saleh…Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah seluruh dosa dan kesalahan sahabatku rahman saleh…Ya Allah Yang Maha Besar, janganlah Kau hukum dan siksa sahabatku rahman saleh atas semua kesalahan-kesalahanya karena Engkau sesungguhnya Maha Pemaaf. Ya Allah Yang Mengabulkan doa.., kabulkan doaku ini Ya Allah walaupun aku tak layak bermohon kepada-Mu karena sering mengkhianati-Mu tetapi jika tidak kepada siapa lagi aku hendak bermohon karena Engkau satu-satunya Tempat ku memohon…amiinn.. Ya Allah..

"Ayunda"

Lama aku mengingat-ingat sebuah nama..”Siapa ya??”.. tapi yang masih ku ingat adalah kedua mata beningnya. Mata itu seperti menyimpan misteri, didalamnya tampak kosong dan sunyi.., ah siapa ya??
Nah Ayunda.., iya benar Ayunda namanya!!seorang gadis kecil yang dahulu ku kenal sewaktu masih membantu rohis smp 17 tangerang..
Gimana ya kabarnya sekarang??mungkin saat ini dia sudah lulus sma tp.., jadi penasaran seperti apa wajahnya saat ini, masihkan bola matanya sebening dahulu.
Ayunda nama gadis kecil yang bersekolah di smp 17 tangerang itu, sejak pertama kali melihatnya gadis kecil ini sudah menarik perhatianku. Air mukanya menyiratkan lamunan.., ekspresi yang membuat rasa ingin tauku semakin besar, ada apa dibalik tatapan sunyi kedua mata bening itu.
Pernah suatu saat aku bersilaturahmi ke rumah beberapa anggota rohis smp 17. singkat cerita motor cb 100-ku ku pacu kearah benteng makasar.., ya…ya.. jalan benteng makasar begitu tertulis di alamat itu kemudian kumasuki sebuah gang kecil sambil bermodalkan nama dan ciri2 kutanyakan tempat tinggal Ayunda.
Akhirnya sampai juga. Kuhentikan cb-ku di depan sebuah rumah yang kecil dan sangat sederhana sekali.., aku masih ingat rumah itu. Kuhampiri pintu rumah itu perlahan sambil ku ucapkan salam.., ”assalamu’alaikum..”. Kemudian terdengar jawaban yang kian lama kian jelas..”wa’alaikumsalam..” tampaklah sesosok wanita paruh baya dengan muka terlihat agak pucat. Ternyata ia adalah ibunya Ayunda.., setelah aku memperkenalkan diriku ia kemudian minta ijin untuk meninggalku sebentar. Lalu masuk ke sebuah kamar dan terdengar suara..”yun.., ayunda bangun tu ada kaka dari rohis..” Tak lama kemudian dari balik pintu kamar itu muncul ibu berwajah pucat tadi di ikuti sosok gadis kecil yang sedang mengucek-ngucek mata. Bener dia adalah Ayunda..!!
Mudah2 saat ini ia baik2 saja juga dalam kesuksesan..amiin…
Ayunda gadis kecil bermata bening penuh lamunan tinggal bersama ibunya yang menyambung hidupnya dengan berjualan risol @ Rp.500 tanpa ayah yang telah meninggalkan dunia beberapa tahun yang lalu..!!

"Apa Kabar Blogku??"

Apa kabar blogku?? Sehatkah keadaanmu??ha..ha..Bismillahirohmanirohim!!. tak terasa sudah cukup lama aku tidak menulis sepatah katapun untuk blogku. Mengapa? Ternyata untuk konsisten dan kontinyu itu memerlukan kekuatan hati yang tangguh, tapi tak apa ternyata itu merupakan sebuah pelajaran yang aku terima dalam hidup ini. Kisah, episode serta aliran hidup kita ternyata tidak hanya merubah tampakan luar dari apa yang terlihat oleh mata kepala tetapi juga merubah gambaran yang ter-refleksikan oleh mata jiwa kita. Sungguh memerlukan kearifan dan kebijaksanaan yang semakin bertambah dan semakin mengokoh untuk menjelaskan setiap kisah hidup yang kita jalani kalau tidak kita hanya seperti bermimpi atau melamun dalam menjalani hidup ini.

Kawan, tak terasa lilin kehidupan kita sudah meleleh. Sepertiga, separuh atau mungkin mulai meredup dan sebentar lagi padam. Jika kita hendak sebentar saja melayangkan lamunan kita tentang masa lalu kita, masa lalu yang kita jalani belasan, puluhan tahun hanya butuh waktu beberapa menit untuk me-replay dalam otak kita. Kita sudah melewatinya, baiklah boleh jadi itu manis, asam, getir atau bahkan pahit??!!benarkan bahwa itu hanyalah seperti sepenggal sandiwara yang akhir kisahnya sudah jelas.

Janganlah kita terlalu gembira dengan apa yang kita dapatkan dan janganlah kita terlalu bersedih dengan apa yang luput dari kita. Semua sudah diatur oleh Sutradara Kehidupan Allah azza wa jalla..wallahu’alam