RSS

Minggu, 14 September 2008

"Sulitnya Menjadi Yang Kesekian"


Sulitnya menjadi yang kesekian, ungkapan itu sangat cocok dengan sifat kita yang ingin selalu menjadi yang pertama. Sulitnya menjadi yang berbeda, ungkapan itu sangat cocok bagi kita yang mempunyai sifat suka meniru.
Kawan.., dalam hidup kita harus menerima semua yang telah ditentukan untuk kita lewati dan jalani. Kita harus menerima bahwa kita tidak selalu menjadi yang pertama, kita tidak selalu menjadi yang terbaik walaupun kita sudah berusaha dengan seluruh potensi yang kita miliki, kita tidak selalu dipandang dan dipersepsikan baik oleh orang lain walaupun kita sedang mengerjakan perbuatan baik tentu semua itu merupakan kondisi yang sulit untuk kita hadapi tetapi yakinlah bahwa Allah Maha adil dalam menilai setiap hamba-Nya, Allah Maha objektif dalam menilai setiap perbuatan dan niat kita maka cukuplah Allah yang membuat perhitungan.

Sulit menjadi warga negara kelas dua atau seterusnya, demikian sulit juga menjadi anggota keluarga kelas dua dan seterusnya , hal yang juga sulit akan kita hadapi ketika kita berbeda dari kebanyakan orang karena hampir pasti kita akan terasingkan dan merasa sendiri karena kita memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keadilan artinya seimbang terhadap semua masalah yang harus kita sikapi, tetapi jangan berkecil hati karena kebenaran bukan diukur dari yang banyak. Sadarlah kita berada didunia yang fana yang cara pandang terhadap keadilan sangat terpengaruhi oleh nafsu sehingga keadilan yang sempurna yang kita ingini akan sangat sulit terwujud.
Maka kita harus sadar dan tidak kecewa terhadap dunia yang pandai membolak-balik kebenaran dan fakta. Membuat yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar karena memang itulah kehidupan dunia yang merupakan permainan dan senda gurau. Jangan ragu menjadi yang berbeda dan jangan pula kuatir terhadap penilaian buruk orang lain jika kita masih dalam kebaikan dan kebenaran. Maka kawan…, Tetaplah berbuat baik dan benar serta kita tunggu saja saat pengadilan Allah Yang Maha Adil. Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar