RSS

Jumat, 28 Maret 2008

"Nafas Terakhir"



Tak terasa detik-demi detik dari kehidupan kita berlalu, sedikit demi sedikit jatah umur kita di dunia berkurang, tak terasa pula kesempatan kita untuk menarik nafas dikehidupan ini kian terbatas. Sadarkah wahai diri bahwa kita begitu lalainya, sadarlah wahai diri amal soleh apa yang sudah kita lakukan untuk bekal kita nanti menghadap Yang Maha Gagah, ataukah saat ini kita masih dalam kelalaian yang sangat akan hari nyawa kita dicabut….?, aku berlindung kepada Allah darinya. Lalu sebenarnya dimana letak kecerdasan diri ini jika untuk hal yang sungguh pasti akan kita alami tetapi kita tetap lalai darinya? Apakah kita tidak sadar terhadap sanak saudara, tetangga, teman kita yang sering kita dengar kabar kematiannya, bagaimana jika beberapa detik kemudian yang di kabarkan adalah berita kematian kita, apakah kita menyangka itu tidak akan mungkin? Jawabannya adalah sangat mungkin sekali, karena tidak ada sesuatu yang lebih pasti untuk kita alami daripada kematian kita. Wahai diri mengapa engkau lebih sibuk untuk menduga-duga dan merencanakan terhadap hal yang belum tentu terjadi? Engkau begitu sibuk menata dan merencanakan untuk membeli rumah yang megah, membeli mobil yang mewah, menempuh study di university ternama. Mengapa engkau tidak rencanakan saja kepastian yang mutlak yaitu hari kematian kita, bagaimana engkau akan menghadapinya?.
Ya Allah Yang Maha Menguasai atas segala sesuatu jadikan akhir dari hembusan nafas kami dalam keadaan ridho kepada-Mu dan Engkau pun ridho kepada kami. Amiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar