RSS

Jumat, 28 Maret 2008

"Sebab kegelisahan"



Jika mau jujur terhadap diri kita sesungguhnya kesempitan dan kegelisahan dalam hidup kita adalah karena ketakutan kita terhadap sesuatu yang sebenarnya belum tentu terjadi, kemudian pikiran kita tertutup olehnya sehingga kita melupakan banyak sekali nikmat yang ada dalam perjalanan hidup kita. Kita sangat takut jika esok tidak mendapatkan makan dan minum, kita sangat takut jika esok kita tidak dapat membayar rekening listrik, kita sangat takut jika esok tidak mendapatkan pekerjaan, kita sangat takut jika esok kita tidak mempunyai ongkos untuk bekerja dan lain-lain. Cobalah sejenak kita renungkan berapa persen ketakutan kita akan masa depan itu yang menjadi kenyataan setelah kita menjalaninya? Bukankan sampai saat ini kita masih hidup itu artinya kita masih mendapatkan makanan untuk kita makan dan air untuk kita minum, bukankah mata kita masih dapat melihat, bukankah telinga kita masih dapat mendengar, bukankah tubuh kita masih sehat, bukankah sampai saat ini semua persoalan kita selalu ada jalan keluarnya sehingga kita tetap mampu bertahan, bukankah saat ini oksigen untuk kita bernafas masih tersedia dengan cuma-cuma, bukankah hujan tetap turun dan matahari tetap setia bersinar, bukankah burung-burung tetap berkicau menghibur kita serta masih banyak lagi bukankah yang lain. Tetapi kita merasa seakan-akan diri kita orang yang paling malang di dunia, lalu dimana letak rasa syukur kita? Pantaslah kalau bukan kebahagiaan yang kita peroleh tetapi azab Allah yang akan menambah sesak, pengap dan derita dalam hidup karena begitu diri kita tidak tau berterimakasih kepada Robb-nya.
Ucapkanlah terimakasih atas hujan yang turun dengan kesejukannya, ucapkanlah terimakasih atas kehangatan sinar mentari pagi yang menerpa wajah kita, ucapkanlah terimakasih atas hembusan angin sore yang menentramkan perasaan kita, ucapkanlah terimakasih atas air yang menghilangkan dahaga kita, ucapkanlah terimakasih atas mata kita yang masih mampu melihat dan telinga kita yang masih mampu mendengar, ucapkanlah terimakasih atas apapun yang diberikan Allah, Insyaallah kita akan mendapati hati kita begitu lapang hingga sejauh mata memandang. Jangan tunggu saat penyesalan kita sampai pada puncaknya, yaitu saat kita akhiri hidup ini tanpa rasa syukur dan bersegera menghadapi derita yang tiada lagi bertepi. Na’uzubillah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar